Aditya
Nuriansyah
10213246
3EA28
3.
Evaluasi
alternative sebelum pembelian
a.
Kriteria Evaluasi
1.
Harga-Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen
cenderung akan memiliha harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu
spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk
maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga
hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
- Nama
merek-merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat.
Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk.
Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada
merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko
kesalahan dalam pembelian.
- Negara
asal, negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting
dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk.
Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik
dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss
meruapak produk yang handal tak teragukan.
- Saliensi
(Atribut yang mencolok) Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria
evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga
produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen
mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk
produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
b. Menentukan
Alternatif Pilihan
Konsumen memproses informasi dari
beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen
mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut,
atribut yang menonjol dianggap penting Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk
dan menentukan atribut yang menonjol Keputusan Pembelian Konsumen membentuk
satu maksud pembelian, ada 2 faktor;
1. Sikap/ pendirian orang lain ,
2. Situasi yang tidak diantisipasi.
Sejumlah besar penelitian dan
strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan konsumen rasional
dengan yang terdefinisi dengan baik, preferensi stabil. Konsumen juga dianggap
memiliki kemampuan cukup untuk menghitung pilihan mana yang akan memaksimalkan
nilainya, dan akan memilih atas dasar ini.
·
Pilihan afektif
Pilihan afektif yang paling mungkin
ketika motif yang mendasari consummatory daripada instrumental.Consummatory
motif mendasari perilaku yang secara intrinsik bermanfaat untuk individu yang
terlibat.Motif Instrumental mengaktifkan perilaku yang dirancang untuk mencapai
tujuan kedua.memvisualisasikan bagaimana manfaat yang dirasakan selama dan
setelah pengalaman konsumsi.Hal ini sangat penting bagi merek baru atau produk
dan jasa. Konsumen yang telah memiliki pengalaman dengan sebuah produk atau
merek memiliki dasar untuk membayangkan respon afektif yang dihasilkan.
·
Atribut berbasis versus atribut proses pilihan
Dua proses pertimbangan yang mungkin
digunakan untuk membeli kamera digital:
Proses 1: Setelah konsultasi
Internet untuk menentukan fitur apa yang paling disukai, konsumen
kemudian pergi ke toko elektronik lokal dan membandingkan berbagai merek fitur
yang paling penting baginya yaitu, otomatis, kamera ukuran, fitur zoom, dan
ukuran penyimpanan. Dia melihat keynggulan masing-masing model atas atribut dan
kesan umum nya model kualitas masing-masing. Atas dasar evaluasi ini, ia
memilih SportZoom Olympus.
Proses 2: konsumen mengingat
bahwa temannya Olympus SportZoom bekerja dengan baik dan tampak “baik”,orang
tuanya memiliki Easyshare Kodak yang juga bekerja dengan baik tapi agak besar
dan berat, dan tua Fujifilm Finepix tidak diinginkan serta ia diharapkan . Di
toko elektronik setempat ia melihat bahwa model dan Kodak Olympus memiliki
harga yang sama dan memutuskan untuk membeli SportZoom Olympus.
Contoh pertama di atas adalah
pilihan berbasis atribut.Contoh yang kedua sikap-berbasis-pilihan berdasarkan
pilihan sikap.Secara umum, pentingnya membuat keputusan yang optimal meningkat
dengan nilai barang yang sedang dipertimbangkan dan konsekuensi dari keputusan
yang tidak optimal. Semakin mudah untuk mengakses atribut informasi lengkap
suatu merek, pengolahan berdasarkan atribut,lebih kemungkinan akan digunakan.
c.
Menaksir Alternatif Pilihan
Kriteria yang telah di tentukan
seperti diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif produk,
alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan.
Dalam menaksir suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus
memikirkan resiko yang akan diterima apabila konsumen memilih alternatif
tersebut, dan meninggalkan alternatif lain yang ada.
Ada tiga sudut pandang dalam
menganalisis/menaksir alternatif pilihan keputusan konsumen :
1. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat
keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang
tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang
ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat
mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau
sebagai problem solver.Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari
dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai.Pengolah informasi selalu
berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak
produk.Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali
cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan
seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada
keputusan yang memuaskan.
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong
utama, sehingga konsumen membeli suatu produk.Favoritisme buktinya seseorang
berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi.Benda-benda yang
menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.Anggapan emotional man itu
tidak rasional adalah tidak benar.Mendapatkan produk yang membuat perasaannya
lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
d.
Menyeleksi Aturan Pengambilan
Keputusan
Dalam mengambil keputusan terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling
maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Tingkat tinggi satu atribut tidak
dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan disjungtif aturan dan
kata penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa diterima,
sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
·
Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung
menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kriteria
evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau melebihi
standar minimum.Karena individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses
informasi, aturan kata penghubung yang sering digunakan untuk mengurangi ukuran
tugas pengolahan informasi untuk beberapa tingkat dikelola
·
Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif
menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang penting (sering
level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif
digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui
konsumen persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
·
Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan
eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui
satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria
yang digunakan dari kompetisi.
·
Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan leksikografis
mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-.Perbedaannya adalah bahwa aturan
leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap, sedangkan eliminasi
oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada setiap tahap.
·
Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi
menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian
dari kriteria evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada
atau di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima
lebih berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.
4.
Pembelian
Dalam
kehidupan sehari-hari anda akan mengalami kejadian atau transaksi pembelian,
pembelian merupakan suatu tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
kemudian akan dipeguanakn sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya
dilakukan minimal dua pihak atau lebih atau yang sering disebut sebagai penjual
dan pembelian.Pembelian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian
secara cash dan pembelian secara credit.
·
Pengertian Pembelian :
Pembelian
adalah suatu
peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan
menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan
sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang
akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan
kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau
jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak.
·
Tugas Pembelian :
Ø Melakukan transaksi pembelian pada
watu dan tempat yang tepat
Ø Barang yang dibeli memiliki manfaat
dan fungsi yang diperlukan
Ø Sebelum membeli membandingkan harga
dari tempat yang berbeda
Ø Bertanggung jawab atas pelaksanaan
pembelian barang atau jasa
Ø Barang yang dibeli kemungkianan
dapat dijual kembali
Ø Sebelum membeli lakukan periksalah
harga pasar yang ada
·
Manfaat Pembelian :
1.
Mendapatkan barang hasil pembelian
2. Dapat memenuhi kebutuhan melalui
pembelian
3. Hasil pembeliain dapat bermanfaat
4. Penjual mendapatkan hasil dari penjualannya
·
Jenis-Jenis Pembelian :
- Pembelian
Secara Cash atau tunai adalah pembelian yang dilakukan sekali transaksi
dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai alat tukar
yang sesuai dengan jumlah yang disepakati.
- Pembelian
Credit atau Berkala adalah pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali
transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberikan sejumlah uang sebagai
uang muka dan penjual memberikan barang yang di beli dengan catatan
akan terjadi pembayaran kedua.
5.
Sumber
daya konsumen dan pengetahuan konsumen
SUMBER DAYA KONSUMEN
·
Pengertian Sumber Daya Konsumen
Sumber Daya Konsumen adalah semua
pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk
menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen). Sumber daya
konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap
konsumen.Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran
mereka terhadap suatu barang.
Konsumen memiliki 3 sumber daya
utama dalam proses pertukaran yang mereka gunakan dan melalui proses ini
pemasar memberikan barang dan jasa, yaitu:
1.
Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau
lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai
sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada
sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya
manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai
modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap
sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain.
Sumber daya ekonomi dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1)
Sumber Daya Alam
Merupakan segala sesuatu yang
disediakan oleh alam. Contoh: air, tanah
2)
Sumber Daya Manusia
Merupakan segala kegiatan manusia
baik fisik maupun rohani yang ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Contoh:
dokter, direktur
3)
Sumber Daya Kewirausahan
Merupakan semangat, sikap, dan
perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga bisa
menghasilkan keuntungan. Contoh: usaha roti
4)
Sumber Daya Modal
Merupakan sumber daya yang dibuat
oleh manusia baik berupa uang maupun barang dan digunakan untuk membantu
kegiatan produksi. Contoh: bahan baku, mixer
2.
Sumber Daya Temproral/sementara
3.
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku konsumen
4.
Karena konsumen ada suatu bagian
waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang
5.
Sumber daya kognitif produk yang
diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods)
Macam macam barang waktu :
1. Barang yang menggunakan waktu,
adalah produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya, contoh :
menonton tv
2. Barang penghemat waktu, adalah
produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa
mereka. Contoh : Fast food
3. Sumber daya kognitif, merupakan
kemampuan untuk mempresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Sumber daya kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk berbagai kegiatan pengolahan
informasi.
PENGETAHUAN KONSUMEN
·
Pengertian pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
·
Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi
3, yaitu:
1. Pengetahuan Produk
Merupakan kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk.Pengetahuan ini meliputi katagori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan
mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk:
1. Pengetahuan tentang karakteristik
atau atribut produk
2. Pengetahuan tentang manfaat produk
3. Pengetahuan tentang kepuasan yg
diberikan produk kepada konsumen
4. Pengetahuan pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk
yang sebenarnya di dalam toko tersebut.Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah
mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.
2. Perilaku Membeli
1. Store Contact: Meliputi tindakan
mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
2. Product Contact: Konsumen akan
mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.
3. Transaction :Konsumen akan membayar
produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran
lainnya.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat
kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar
produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi,
maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen
berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui
cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
Sumber :
http://syifa-rizkyka.blogspot.com/2012/11/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html