Jumat, 20 November 2015

evaluasi sebelum membeli, pembelian, dan sumber daya konsumen.

Aditya Nuriansyah
10213246
3EA28
3.      Evaluasi alternative sebelum pembelian
a.      Kriteria Evaluasi
1.      Harga-Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
  1. Nama merek-merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
  2. Negara asal, negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
  3. Saliensi (Atribut yang mencolok) Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
b.      Menentukan Alternatif Pilihan
Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol Keputusan Pembelian Konsumen membentuk satu maksud pembelian, ada 2 faktor;
1.      Sikap/ pendirian orang lain ,
2.      Situasi yang tidak diantisipasi.
Sejumlah besar penelitian dan strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan konsumen rasional dengan yang terdefinisi dengan baik, preferensi stabil. Konsumen juga dianggap memiliki kemampuan cukup untuk menghitung pilihan mana yang akan memaksimalkan nilainya, dan akan memilih atas dasar ini.
·         Pilihan afektif
Pilihan afektif yang paling mungkin ketika motif yang mendasari consummatory daripada instrumental.Consummatory motif mendasari perilaku yang secara intrinsik bermanfaat untuk individu yang terlibat.Motif Instrumental mengaktifkan perilaku yang dirancang untuk mencapai tujuan kedua.memvisualisasikan bagaimana manfaat yang dirasakan selama dan setelah pengalaman konsumsi.Hal ini sangat penting bagi merek baru atau produk dan jasa. Konsumen yang telah memiliki pengalaman dengan sebuah produk atau merek memiliki dasar untuk membayangkan respon afektif  yang dihasilkan.
·         Atribut berbasis versus atribut proses pilihan
Dua proses pertimbangan yang mungkin digunakan untuk membeli kamera digital:
Proses 1: Setelah konsultasi Internet untuk menentukan fitur apa yang paling disukai,  konsumen kemudian pergi ke toko elektronik lokal dan membandingkan berbagai merek fitur yang paling penting baginya yaitu, otomatis, kamera ukuran, fitur zoom, dan ukuran penyimpanan. Dia melihat keynggulan masing-masing model atas atribut dan kesan umum nya model kualitas masing-masing. Atas dasar evaluasi ini, ia memilih SportZoom Olympus.
Proses  2: konsumen mengingat bahwa temannya Olympus SportZoom bekerja dengan baik dan tampak “baik”,orang tuanya memiliki Easyshare Kodak yang juga bekerja dengan baik tapi agak besar dan berat, dan tua Fujifilm Finepix tidak diinginkan serta ia diharapkan . Di toko elektronik setempat ia melihat bahwa model dan Kodak Olympus memiliki harga yang sama dan memutuskan untuk membeli SportZoom Olympus.
Contoh pertama di atas adalah pilihan berbasis atribut.Contoh yang kedua sikap-berbasis-pilihan berdasarkan pilihan sikap.Secara umum, pentingnya membuat keputusan yang optimal meningkat dengan nilai barang yang sedang dipertimbangkan dan konsekuensi dari keputusan yang tidak optimal. Semakin mudah untuk mengakses atribut informasi lengkap suatu merek, pengolahan berdasarkan atribut,lebih kemungkinan akan digunakan.
c.       Menaksir Alternatif Pilihan
Kriteria yang telah di tentukan seperti diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif produk,  alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam menaksir suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko yang akan diterima apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan meninggalkan alternatif  lain yang ada.
Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis/menaksir alternatif  pilihan keputusan konsumen :
1.      Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.
2.      Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau sebagai problem solver.Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai.Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk.Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan yang memuaskan.
3.      Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk.Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi.Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar.Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
d.      Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Tingkat tinggi satu atribut tidak dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan disjungtif aturan dan kata penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa diterima, sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
·         Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kriteria evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau melebihi standar minimum.Karena individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses informasi, aturan kata penghubung yang sering digunakan untuk mengurangi ukuran tugas pengolahan informasi untuk beberapa tingkat dikelola
·         Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang penting (sering level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui konsumen persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
·         Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui  satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria yang digunakan dari kompetisi.
·         Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-.Perbedaannya adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap, sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada setiap tahap.
·         Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian dari kriteria evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada atau di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.
4.      Pembelian
            Dalam kehidupan sehari-hari anda akan mengalami kejadian atau transaksi pembelian, pembelian merupakan suatu tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipeguanakn sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya dilakukan minimal dua pihak atau lebih atau yang sering disebut sebagai penjual dan pembelian.Pembelian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian secara cash dan pembelian secara credit.
·         Pengertian Pembelian :
Pembelian adalah suatu peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak.
·         Tugas Pembelian :    
Ø  Melakukan transaksi pembelian pada watu dan tempat yang tepat
Ø  Barang yang dibeli memiliki manfaat dan fungsi yang diperlukan
Ø  Sebelum membeli membandingkan harga dari tempat yang berbeda
Ø  Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian barang atau jasa
Ø  Barang yang dibeli kemungkianan dapat dijual kembali
Ø  Sebelum membeli lakukan periksalah harga pasar yang ada
·         Manfaat Pembelian :
1.      Mendapatkan barang hasil pembelian 
2.      Dapat memenuhi kebutuhan melalui pembelian
3.      Hasil pembeliain dapat bermanfaat
4.      Penjual mendapatkan hasil dari penjualannya
·         Jenis-Jenis Pembelian :
  1. Pembelian Secara Cash atau tunai adalah pembelian yang dilakukan sekali transaksi dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai alat tukar yang sesuai dengan jumlah yang disepakati.
  2. Pembelian Credit atau Berkala adalah pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberikan sejumlah uang sebagai uang muka dan penjual memberikan  barang yang di beli dengan catatan akan terjadi pembayaran kedua.

5.      Sumber daya konsumen dan pengetahuan konsumen
SUMBER DAYA KONSUMEN
·         Pengertian Sumber Daya Konsumen
Sumber Daya Konsumen adalah semua pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen). Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen.Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang.
Konsumen memiliki 3 sumber daya utama dalam proses pertukaran yang mereka gunakan dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa, yaitu:
1.      Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Sumber daya ekonomi dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1)      Sumber Daya Alam
Merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam. Contoh: air, tanah
2)      Sumber Daya Manusia
Merupakan segala kegiatan manusia baik fisik maupun rohani yang ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Contoh: dokter, direktur
3)      Sumber Daya Kewirausahan
Merupakan semangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Contoh: usaha roti
4)      Sumber Daya Modal
Merupakan sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang dan digunakan untuk membantu kegiatan produksi. Contoh: bahan baku, mixer
2.      Sumber Daya Temproral/sementara
3.      Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen
4.      Karena konsumen ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang
5.      Sumber daya kognitif produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods)
Macam macam barang waktu :
1.      Barang yang menggunakan waktu, adalah produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya, contoh : menonton tv
2.      Barang penghemat waktu, adalah produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh : Fast food
3.      Sumber daya kognitif, merupakan kemampuan untuk mempresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk berbagai kegiatan pengolahan informasi.
PENGETAHUAN KONSUMEN
·         Pengertian pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
·         Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi 3, yaitu:
1.      Pengetahuan Produk
Merupakan kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk.Pengetahuan ini meliputi katagori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk:
1.      Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
2.      Pengetahuan tentang manfaat produk
3.      Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen
4.      Pengetahuan pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.
2.      Perilaku Membeli                                                   
1.      Store Contact: Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
2.      Product Contact: Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.
3.      Transaction :Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
3.      Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
Sumber            :

http://syifa-rizkyka.blogspot.com/2012/11/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html

segmentasi, analisis demografis dan proses pengambilan keputusan.

Aditya Nuriansyah
10213246
3EA28

1. Pengertian segmentasi pasar dan Analisis demografis.

Pengertian segmentasi pasar dari berbagai sumber teori:

1.                  Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang homogen (Gitosudarno, 2008)
2.                  Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah (Amstrong, 1997:227)

Jadi segmentasi pasar merupakan proses yang menyeluruh dimana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen, paling tidak usahanya akan lebih ekonomis apabila unit-unit pembelian itu dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha untuk mencapai laba maksimum.

Segmentasi demografis
Segmentasi demografis ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
2. proses pengambilan keputusan oleh konsumen.

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1.     Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.     Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.     Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.     Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.     Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadikepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akanmerek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.